Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) adalah tanaman yang berasal dari Asia dan tumbuh subur pada
daerah beriklim tropis. Jeruk nipis merupakan salah satu jenis buah yang banyak
tumbuh di Indonesia dan mengandung unsur-unsur senyawa kimia bermanfaat,
seperti: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral,
limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat,
aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrum, lemak, kalsium,
fosfor, besi, belerang, vitamin B1, Vitamin C, saponin dan flavonoid. Berikut beberapa
manfaat dari jeruk nipis:
a. Pemutih
Gigi
Dalam beberapa penelitian menunjukkan
bahwa jeruk nipis dapat dijadikan sebagai bahan pemutih gigi karena adanya
kandungan asam sitrat. Asam sitrat ini akan berdifusi melalui prisma email dan
bereaksi dengan komponen organik yang berada pada sturktur gigi sehingga
terjadi reduksi warna. Asam sitrat yang memiliki rumus kimia C6H8O,
berpotensi sebagai oksidator yang dapat menghasilkan radikal bebas yaitu OH
radikal pada gugus COOH. Senyawa tersebut mampu merusak molekul-molekul zat
warna satu atau lebih ikatan rangkap dalam ikatan konjugasi yaitu dengan
mengoksisdasi ikatan konjugasi tersebut sehingga warna menjadi netral dan
memberi efek pemutihan.
b. Antikaries
(gigi berlubang)
Kulit buah jeruk nipis mengandung senyawa
flavonoid yaitu narigin, hesperidin, naringenin, hesperitin, rutin, nobiletin,
dan tangeretin. Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa polifenol
yang dapat bekerja sebagai antioksidan dan juga sebagai antibakteri dengan
mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak sel bakteri. Flavonoid juga dapat
menghambat aktivitas GTF dari Streptococcus mutans yang merupakan bakteri
utama penyebab karies gigi (gigi berlubang). Streptococcus mutans menghasilkan
polisakarida ekstraseluler yang larut dan tidak larut seperti glucan dan fruktan
dari sukrosa yang berhubungan dengan pembentukan plak dan kariogenitas. Streptococcus
mutans menghasilkan enzim glukosiltransferase (GTF). Penghambatan GTF baik
yang terlarut maupun yang terserap pada permukaan gigi sebagai slah satu upaya
mencegah karies gigi serta beberapa penyakit periodontal yang diakibatkan oleh
adanya plak gigi.
c. Antikolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
jeruk nipis bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol total darah. Hal ini
dikarenakan jeruk nipis kaya akan Vitamin C yang merupakan anti oksidan alami,
yang bekerja dengan menurunkan oxidative stress, menghambat pencernaan
karbohidrat serta menghambat transportasi lemak di sepanjang dinding usus
halus, sehingga menurunkan kolesterol dalam darah. Berdasarkan hasil analisis
fitokimia jus jeruk nipis mengandung pektin, saponins, tanins, alkaloids,
steroid syneprine, dan flavonoid.
d. Sistem
imun
Jeruk nipis memiliki kemampuan sebagai
antikosidan karena kandungan vitamin C-nya, dan juga memperkuat sistem imun. Potensi
dari jeruk nipis sebagai immunomodulator dan antialergi telah dilaporkan dalam
penelitian secara in vitro pada sel mast manusia, IL-8 dan TN-α yang
menunjukkan adanya reduksi dari degranulasi sel basophil dan inhibisi IL-8 dan TN-α.
Selain beberapa
manfaat yang telah dijelaskan di atas, beberapa penelitian juga menunjukkan
bahwa jeruk nipis memiliki potensi sebagai antikanker, antifungal, antibakteri,
antirheumatoid, antidiabetik dan memiliki potensi dalam industri kecantikan,
seperti dalam pembuatan kosmetik.
Sumber:
1. Rochmah
N, Merry D, Lestari S. Potensi Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dalam Memutihkan
Email Gigi yang Mengalami Diskolorisasi. IDJ, Mei 2014; Vol 3 No 1: 78-83.
2. Elon
Y, Polancos J. Manfaat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Olahraga
untuk Menurunkan Kolesterol Total Klien Dewasa. Jurnal Skolastik Keperawatan,
2015; Vol 1 No 2: 148-155.
3. Adinaputri
UZ, Purwanti N, Wahyud IA. Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (cutrus
aurantifolia Swingle) Konsentrasi 10% terhadap Aktivitas Enzim
Glukosiltransferase Streptococcus mutans. Maj Ked Gi, Des 2013; 20(2):
126-131
4. Alexander,
Idoko. Exploitative Benefical Effect of Citrus Fruits. Department of Biochemistry,
Faculty of Natural Science, Caritas University, Nigeria, 2019.